Selasa, 19 Juli 2011

Curhat Seorang Pecandu Narkoba

Di sini kududuk termenung.
Diatas lantai dingin yang mencekam.
Dibalik jeruji besi  sebagai tabir penghalang.
Kini kuhanya dapat meratapi.
Kuhanya dapat menyesal.
Atas apa yang telah kuperbuat di masa lalu.

Sejenak pikiranku melayang.
Aku bagaikan kembali ke masa lalu.
Kulihat kehidupanku dulu.
Bagaikan balada yang sungguh menyedihkan.
Dan aku bertanya dalam hati.
Mengapa aku sehina ini?

Kuingat hari itu.
Saat terjadinya sebuah razia.
Yang membuatku berada di sini sekarang.
Mereka menemukan barang haram itu.
Di tengah hitamnya cakrawala.
Aku sampai di tempat ini.


Tempat yang penuh kesedihan.
Tempat munculnya penyesalan yang terlambat.
Aku tidak ingin berada disini.
Aku ingin pulang.
aku ingin berkumpul bersama keluargaku kembali.

Sayang penyesalanku terlambat.
Entah kapan aku dapat keluar dari tempat ini.
Kudengar suara tangis ibuku.
Dan sakitnya tamparan ayah masih terasa di pipiku.
Maafkan aku Ibu, maafkan aku ayah.
Aku telah mengecewakan kalian .
Aku tidak dapat menjadi  seperti yang kalian inginkan.


Gigiku berderak keras.
membayangkan penderitaan yang akan kualami.
Ingin rasanya kembali ke masa lalu.
Ingin rasanya memperbaiki semua ini.
Tapi aku hanya dapat duduk disini.
Dan menyesali kesalahanku.

SAY NO TO DRUGS! Sebelum semuanya terlambat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar